Ada sebuah tradisi yang sangat unik di Pulau Nias, yaitu Lompat batu,
tradisi ini pernah dicetak di pecahan mata uang 1000 Rupiah. Hanya
dengan melihatnya rasanya tidak mungkin untuk melompati benteng batu
setinggi 2 meter ini, tapi bagi pemuda Nias itu bukan hal sulit.
Kemampuan melompati batu tersebut tidak didapat serta merta, karena dari
umur 7 tahun anak lelaki di Pulau Nias sudah mulai berlatih dengan
melompati tali yang terus meninggi takarannya seiring usia mereka yang
bertambah. Dan bila saatnya sudah tiba maka mereka akan melompati
tumpukan batu berbentuk seperti prisma terpotong setinggi 2 meter. Ini
juga sekaligus menjadi penakar keberanian dan kedewasaan mereka sebagai
keturunan pejuang Nias. Jika Anda ingin melihat Tradisi ini secara
langsung, berkunjunglah ke pulau Nias.
Fakta : Batu yang harus dilompati tingginya sekira 2 meter, berlebar 90 cm, dan panjangnya 60 cm. Dengan ancang-ancang lari yang tidak jauh, seorang pemuda Nias akan dengan tangkas melaju kencang lalu menginjak sebongkah batu untuk kemudian melenting ke udara melewati sebuah batu besar setinggi 2 meteran menyerupai benteng. Puncak bantu tidak boleh tersentuh dan sebuah pendaratan yang sempurna harus dituntaskan karena apabila tidak maka resikonya adalah cedera otot atau bahkan patah tulang.
Fakta : Batu yang harus dilompati tingginya sekira 2 meter, berlebar 90 cm, dan panjangnya 60 cm. Dengan ancang-ancang lari yang tidak jauh, seorang pemuda Nias akan dengan tangkas melaju kencang lalu menginjak sebongkah batu untuk kemudian melenting ke udara melewati sebuah batu besar setinggi 2 meteran menyerupai benteng. Puncak bantu tidak boleh tersentuh dan sebuah pendaratan yang sempurna harus dituntaskan karena apabila tidak maka resikonya adalah cedera otot atau bahkan patah tulang.
0 komentar:
Posting Komentar